PERANGKAT KERAS KOMUNIKASI DATA
Perangkat keras untuk komunikasi data :
Peralatan yang digunakan untuk melakukan interaksi
dengan jalur telepon untuk menerima dan menyalurkan data ke dan dari komputer
yang letaknya berjauhan sekali dan dibedakan :
DCE = Data Communication
Equipment
Peralatan digunakan untuk menyalurkan informasi antar
lokasi
DTE = Data Terminal
Equipment
Peralatan tempat informasi masuk dan keluar diatur
bagi pemakai maupun komputer
DCCU = Data Communication Controller Unit
Sistem yang
mengatur hubungan dengan peralatan komunikasi data. Dan merupakan bagian
integral yang baku dari sistem komunikasi data sehingga tidak dapat
diidentifikasi secara terpisah.
Bertugas :
- membentuk antarmuka antara system I/O bus dan modem
- mengendalikan sinyal antarmuka modem dan konversi level sandi sinyal agar sesuai dengan antarmuka
- mengubah data yang akan dikirimkan menjadi sinyal serial dan sebaliknya
- melakukan pengujian kesalahan (parity, longitudinal / BCC)
- mengatur error recovery dengan mekanisme retry
- melakukan sinkronisasi karakter baik dengan cara start / stop maupun dengan karakter SYN
- melakukan bit sinkronisasi untuk controller asinkron
- mengendalikan prosedur dengan melacak karakter transmision control, dll
Termasuk DCCU : I/O Controller dan pengendali terminal. Terminal
adalah lokasi dalam jaringan tempat informasi masuk dan keluar.
Beberapa macam terminal yang umum :
· Keyboard -
printer
· Keyboard -
video display
· Line
Printer
3 FUNGSI KENDALI I/O
a. Kendali masukan (input control)
Bila komputer mempunyai informasi yang harus disalurkan ke terminal, ia
akan mengirimkan sinyal ke kendali masukan. Kemudian akan menyimpannya dalam
buffer dan kalau perlu mencetaknya. Informasi umumnya diterima secara serial
dan dirakit ke dalam bentuk yang sesuai
dengan konversi paralel.
b.
Kendali keluaran (output control)
Adanya buffer untuk menyimpan informasi memungkinkan terminal
mengirimkan informasi ke komputer sekaligus. Jadi setelah menerima sinyal dari
komputer, data akan dikirimkan secara serial ke komputer.
c.
Pemeriksaan kesalahan (error checking).
3 MACAM PENGUJIAN KESALAHAN
•
Validity checking.
Suatu karakter dianggap sah bilamana susunan bitnya sesuai dengan
konfigurasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Tiap karakter harus berisikan jumlah bit yang sama.
•
Redundancy checking.
Bit dan karakter dapat diselipkan ke dalam berita untuk mendapatkan
pariti. Peranti keluaran memberikan pariti sedangkan masukan memeriksa pariti.
•
Polynomial checking.
Polynomial merupakan fungsi matematik yang membuat konstan dari pola bit
informasi.
PENGENDALI TERMINAL
Pengendali
terminal adalah suatu alat yang
melakukan semua hal yang
dilakukan oleh I/O controller.
Tugas
Pengendali Terminal :
1.
Sinkronisasi
2.
pengujian kesalahan
3.
Kendali dan perintah I/O
4.
Menyimpan karakter untuk sementara
5.
Multiplexing
6.
Pemeriksaan status
7.
Perakitan
(assembly) / pembongkaran (diassem-bly)
8.
Memeriksa kecepatan
Disamping tugasnya
mirip dengan I/O
controller, tugas yang lain
adalah :
1.
Menyimpanan karakter untuk sementara
2.
Multiplexing
3.
memungkinkan
pengendali terminal melayani
sekaligus sejumlah masukan dan keluaran.
4.
Status
uji, untuk mengetahui
status remote terminal
5.
Fungsi assembly / diassembly, untuk mengubah bentuk paralel menjadi serial dan sebaliknya
6.
Pemeriksaan kecepatan remote terminal
JENIS
PERANGKAT KERAS KOMUNIKASI DATA
a. Terminal
Alat yang
melayani proses input/output. Dalam menyampaikan data ke DCE, DTE menggunakan
salah satu cara sebagai berikut :
·
Asinkron
Dengan menggunakan
start/stop bit. Digunakan untuk terminal yang menerima data dalam bentuk karakter dan langsung berhubungan dengan manusia,
kecepatannya tidak begitu tinggi.
·
Sinkron
Blok data
yang dikirim berupa berita (teks) yang terdiri
atas sejumlah karakter.
Kecepatannya tinggi.
·
Paket
Data dikirim
dalam bentuk paket yang terdiri atas sejumlah bit yang telah
ditentukan banyaknya. Kecepatan tinggi. Digunakan hanya apabila komputer disambungkan
ke jaringan data (data network).
CONTOH TERMINAL
1. Teletypewriter
Seperti mesin tik, mempunyai keyboard dan printer, digunakan
untuk saluran dengan kecepatan rendah, tidak dapat diprogram dan
biasanya tidak mempunyai buffer.
2.
VDT / VDU (Video Display
Terminal/Unit)
Disebut juga CRT (Cathode Ray
Tube) atau monitor, ada 2 jenis :
* Alfanumerik : untuk menam-pilkan karakter
* Grafik : untuk menampilkan gambar.
3.
RJE (Remote Job Entry
Terminal)
Untuk saluran berkecepatan
tinggi, jumlah data yang ditransfer
biasanya besar. Melakukan pekerjaan dengan sistem batch.
5.
Transaction Terminal
Digunakan untuk sistem
enquiry, penjualan dan sebagainya. Biasanya dikendalikan oleh
komputer.
6.
Terminal Cerdas
(Intelligent Terminal)
Mempunyai kemampuan melakukan
tugas-tugas secara sederhana.
JENIS PERANGKAT KERAS KOMUNIKASI DATA
Komputer
Komputer (processor) dalam komunikasi data dibutuhkan
untuk mengolah data secara cepat dalam
sistem real time. Komputer pusat (host computer) sering masih melayani sinyal
terminal walaupun sebagian besar tugas
telah diambil oleh data comunication controller sehingga dapat
mengurangi efesiensi pengolahan data. Untuk mengatasinya digunakan front end
processor. General purpose computer dirancang untuk pengolahan data, karena itu
untuk tugas komunikasi data sebaiknya diberikan oleh terminal yang dikenal dengan
"terminal cerdas" atau juga stored program terminal.
3 MACAM PENGGUNAAN CENTRAL KOMPUTER
1.
Stand Alone
Bertugas melaksanakan komunikasi data yang tertentu seperti dengan
beberapa macam terminal khusus dan dilengkapi dengan perangkat lunak komunikasi
data. Tekanan utamanya pada komunikasi
data bukannya pada pengolahan data. Dikenal juga sebagai sistem stored program
control.
2. General Purpose Computer.
Dengan penambahan
perangkat keras tertentu komputer ini
dapat melayani komunikasi
data terbatas.
3. Front End Processor ( FEP ).
Melayani semua kegiatan komunikasi data, sedangkan pengolahan data
diserahkan ke pusat (central computer).
BEBERAPA FEP YANG DIKENAL
1.
Hardwired.
Melakukan tugasnya dibawah
kendali program komunikasi yang
tersimpan dalam komputer pusat. Jenis ini kurang fleksibel sehingga
pemakaiannya makin berkurang.
2.
Programmable Front End
Processor ( PFEP ).
a. Emulator
Sistem kerjanya
seperti hardwired, tetapi tidak banyak
membantu pusat karena sebagian tugasnya masih dilakukan oleh pusat.
b. Stored-Program
Membantu komputer pusat dalam hal execution time dan
memori internalnya.
MULTIPLEXING
Multiplexing : rangkaian yang memiliki banyak input tetapi hanya 1
output dan dengan menggunakan sinyal-sinyal kendali, kita dapat mengatur
penyaluran input tertentu kepada outputnya, sehingga memungkinkan terjadinya
transmisi sinyal yang banyak melalui media tunggal. (penggabungan 2 sinyal atau
lebih untuk disalurkan ke dalam 1 saluran komunikasi).
Keuntungannya :
1. host hanya butuh satu port I/O untuk n terminal
2. hanya satu line transmisi yang dibutuhkan
3. menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi
4. memanfaatkan sumberdaya seefisien mungkin
5. Menggunakan kapasitas saluran semaximum mungkin
6. Karakteristik permintaan komunikasi pada umumnya memerlukan penyaluran
data dari beberapa terminal ke titik
yang sama
3 TEKNIK MULTIPLEXING
1. frequency-division multiplexing (FDM)
2. time-division multiplexing (TDM)
3. statistical time-division multiplexing (STDM)
Pemilihan FDM, TDM dan STDM ditentukan oleh :
•
kapasitas kanal,
•
harga peralatan
•
konfigurasinya.
FREQUENCY-DIVISION MULTIPLEXING
Frequency
Division Multiplexing (FDM) Adalah mux
yang paling umum dan banyak dipakai, dengan menumpuk sinyal pada bidang
frekuensi. Data yang dikirimkan akan dicampur berdasarkan frekuensi. Banyak
digunakan pada pengiriman sinyal analog. Data tiap kanal dimodulasikan dengan FSK untuk voice
grade channel.
FDM disebut "code transparent" artinya
sistem sandi yang dipakai
oleh data tidak
memberi pengaruh. FDM dapat
beroperasi secara full duplex 2 atau 4 kawat. Contoh FDM adalah
pada penggunaan radio dan TV.
Enam sumber
sinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yang memodulasi tiap sinyal ke
dalam frekuensi yang berbeda (f1,...,f6). Tiap sinyal
modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar frekuensi carriernya,
dinyatakan sebagai suatu channel. Sinyal input (analog / digital) akan
ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog. Contohnya yaitu
transmisi full-duplex FSK (Frequency Shift Keying), broadcast dan TV kabel.
TIME-DIVISION
MULTIPLEXING
Time-division Multiplexing (TDM) adalah
Pengiriman data dengan mencampur data berdasarkan waktu sinyal data tersebut
dikirimkan. Digunakan untuk transmisi sinyal digital, bit data dari terminal
secara bergantian diselipkan diantara bit data dari terminal lain. Pemancar
dan penerima harus sinkron agar masing-masing penerima menerima data yang
ditujukan kepadanya. TDM hanya
digunakan untuk komunikasi titik ke titik (point to point). TDM lebih
efesien daripada FDM karena 1 saluran komunikasi telepon dapat dipakai sampai
dengan 30 terminal sekaligus.
Sinyal digital yang banyak (sinyal analog yang membawa data digital)
melewati transmisi tunggal dengan cara pembagian (=interlaving) porsi yang
dapat berupa level bit atau dalam blok-blok byte atau yang lebih besar dari
tiap sinyal pada suatu waktu. Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data
lebih mudah dilakukan karena tidak akan mempengaruhi peralatan yang sudah ada
sampai pada batas-batas tertentu.
TDM yang umum dikenal adalah PCM. Terdapat 4
metode untuk coding amplitudo yaitu :
1.
PAM (Pulse Amplitudo
Modulation)
2. PPM (Pulse Position Modulation)
3. PCM (Pulse Code Modulation)
4. PDM (Pulse Duration Modulation)
STATISTICAL
TIME-DIVISION MULTIPLEXING
Perkembangan terakhir dari tehnik multiplexing ialah Statistical Time Division
Multiplexing (STDM) yang
mempunyai keuntungan dalam efesiensi
penggunaan saluran secara lebih baik. Statistical TDM dikenal juga
sebagai asynchronous TDM dan intelligent TDM, sebagai alternatif synchronous
TDM
Efisiensi
penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan FDM dan TDM. Memberikan
kanal hanya pada terminal yang membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu
lintas yang mengikuti karakteristik statistik. STDM dapat mengidentifikasi
terminal mana yang mengganggur / terminal mana yang membutuhkan transmisi dan
mengalokasikan waktu pada jalur yang dibutuhkannya. Untuk input, fungsi
multiplexer ini untuk men-scan buffer-buffer input, mengumpulkan data sampai
penuh, dan kemudian mengirim frame tersebut. Dan untuk output, multiplexer
menerima suatu frame dan mendistribusikan slot-slot data ke buffer output
tertentu.
Jenis-jenis MUX
1. Mux inversi, dilengkapi path data antara komputer dan mengambil
jalur berkecepatan tinggi dan memisahkan menjadi beberapa jalur yang
berkecepatan rendah yang akan dikombinasikan dengan mux inversi lain yang telah
tersambung dengan komputer lain.
2. Mux T-1, Mux khusus yang dikombinasikan dengan unit pelayanan
data berkapasitas tinggi yang mengoperasi-kan ujung sambungan mux T-1
(sambungan komunikasi yang bertransmisi pada 1,544 juta bps yang dibagi menjadi
sirkuit tingkat suara 24, 48, 96.
3. Mux multiport, mengkombinasikan modem
dan peralatan mux divisi waktu menjadi peralatan tunggal. Jalur input modem
mempunyai kecepatan transmisi beraneka ragam.
4. Mux Fiber Optik, berorientasi pada
beberapa chanel data dimana tiap channel bertransmisi pada 64000 bps per
channel dan melakukan multiplex pada channel menjadi 14 juta bps pada jalur
fiber optik.
KONSENTRATOR / PENGUMPUL
Konsentrator Merupakan antarmuka antara sejumlah terminal dengan
saluran ke komputer pusat. Digunakan sebagai pengganti/ bersama dengan mux.
Seperti mux, tapi pada mux, data yang diterima segera diteruskan ke
tujuan. Konsentrator akan mengumpulkan semua data yang diterimanya sampai batas
waktu tertentu dan kemudian baru disalurkan secara bersamaan ke tujuan.
Sering mempunyai prosesor dan memori sendiri sehingga membebaskan
komputer utama dari masalah komunikasi data dan melakukan pemeriksaan data yang
diterima / dikirim dan bila perlu melakukan koreksi.
TUGAS KONSENTRATOR
1. Line servicing, membentuk hubungan,
identifikasi terminal, menentukan kecepatan dan pelayanan yang dibutuhkan dan
polling.
2. Konversi kecepatan dan kode, dapat
melacak sinyal masuk dan mengetahui kecepatannya, dan kecepatan / kode akan
dikonversi sesuai dengan kebutuhan.
3. Meratakan traffic, menggunakan saluran
secara efisien. Contohnya tiap terminal dapat mengirimkan datanya walaupun
pihak yang dituju masih sibuk. Data yang dikirimkan akan disimpan untuk
sementara waktu dan dikirimkan ke tujuan bilamana tempat yang dituju bebas.
4. Error control, data yang masuk diperiksa keandalannya dan memberikan
kode untuk pengiriman data ke komputer pusat. Dan dapat melayani permintaan
pengulangan pengiriman data karena terjadi kesalahan. Memungkinkan ekspansi
sistem tanpa perlu mengganggu pusat. Dapat mengganti jenis terminal dengan yang
lebih effisien tanpa modifikasi pada pusat.
0 comments:
Posting Komentar