Fungsi Protocol adalah Fragmentation dan Reassambly, Encapsulation, Connection Control, Flow Control, Error Control, Synchronization, Aquencing, Addessing, Multiplexing, Transmision Service.
Standar PROTOKOL
Terdapat berbagai macam merk dan system computer di dunia ini, yang masing – masing memiliki ciri khas tersendiri. Untuk menghubungkan berbagai macam computer tersebut maka diperlukan suatu standar aturan yang dipakai bersama agar masing – masing computer dapat saling terhubung. Standar inilah yang disebut protokol. Protokol ini pada awalnya didefinisikan sendiri oleh masing-masing pabrik computer. Untuk itu ada pembakuan oleh organisasi internasional agar menjadi ketentuan prosedur dan tatacara oleh system computer yang ingin saling berhubungan dan berkomunikasi. Beberapa organisasi yang berperan dalam pembakuan komunikasi data antara lain:- ISO (International Standar Communication)
- IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineering)
- ANSI (American National Standar Institute)
- CCITT (Committee Consultative Internationale de Telegraphique et Telephonique)
- EIA (Electonic Industries Association)
Aneka PROTOKOL
Jenis protocol dalam jaringan sangat banyak pilihannya. Namun, sejumlah aktifitas yang kerap dilakukan via jaringan membuat sejumlah protocol menjadi popular Karena sering terpakai. Berikut beberapa jenis protocol yang ada saat ini :
- TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Ini merupakan protokol yang saat ini banyak dipakai. Protokol ini dikembangkan pertama kali oleh DARPA pada tahun 1970-an.
- NetBIOS (Network Basic Input Output System). Merupakan jenis protocol yang digunakan oleh Microsoft untuk mengimplementasikan LAN manager.
- IPX/SPX (Internetwork Packet eXchange/Sequence Packet eXchange). Ini juga merupakan protocol yang pertama kali dibuat oleh Xerox. Protokol ini pertama kali diperkenalkan pada system operasi Novell Netware.
- UDP (User Datagram Protokol). Dengan menggunakan protokol ini computer dapat mengirimkan pesan singkat yang disebut datagram. Berbeda dengan TCP/IP, UDP tidak dapat memberikan jaminan pengiriman paket datanya sampai di tujuan atau tidak. UDP berguna untuk mengirimkan query pada jaringan dengan jumlah user banyak.
- AppleTalk. Protokol ini umumnya dipergunakan untuk berbagi data dan fungsi sharing printer. Diperkenalkan pertama kali oleh apple dalam proyek “Macintosh Project”.
Hierarki PROTOKOL
Untuk mengurangi kerumitan rancangan, sebagian besar jaringan diorganisasi sebagai tumpukan layer atau level, yang setiap layernya berada di atas layer yang berada dibawahnya. Jumlah, nama, isi, dan fungsi setiap layer dapat berbeda dari jaringan yang satu dengan jaringan lainnya. Pada semua jaringan, tujuan suatu layer adalah untuk memberikan layanan kepada layer yang berada diatasnya.
Antara setiap pasangan layer yang berdekatan terdapat sebuah interface. Interface menentukan operasi-operasi primitive dan layanan layer yang dibawah kepada layer yang berada diatasnya. Pertimbangan yang sangat penting menentukan interface yang bersih yang akan ditempatkan di antara dua layer yang bersangkutan. Setiap layer membentuk kumpulan fungsi-fungsi yang secara spesifik dapat dimengerti dengan baik. Untuk mengurangi jumlah informasi yang akan dilewatkan ke antara dua buah layer, interface potong-bersih (clean-cut interface).
Sebuah himpunan layer dan protokol disebut arsitektur jaringan. Sebuah arsitektur harus terdiri dari informasi yang cukup untuk memungkinkan suatu implementasi menulis suatu program atau membentuk perangkat keras bagi setiap layernya, sehingga jaringan dapat mentaati sepenuhnya protokol yang cocok.Daftar protokol yang digunakan oleh suatu sistem, satu protokol perlayar disebut protocol stack.
Masalah – masalah disain layer
Untuk mengurangi kerumitan rancangan, sebagian besar jaringan diorganisasi sebagai tumpukan layer atau level, yang setiap layernya berada di atas layer yang berada dibawahnya. Jumlah, nama, isi, dan fungsi setiap layer dapat berbeda dari jaringan yang satu dengan jaringan lainnya. Pada semua jaringan, tujuan suatu layer adalah untuk memberikan layanan kepada layer yang berada diatasnya.
Antara setiap pasangan layer yang berdekatan terdapat sebuah interface. Interface menentukan operasi-operasi primitive dan layanan layer yang dibawah kepada layer yang berada diatasnya. Pertimbangan yang sangat penting menentukan interface yang bersih yang akan ditempatkan di antara dua layer yang bersangkutan. Setiap layer membentuk kumpulan fungsi-fungsi yang secara spesifik dapat dimengerti dengan baik. Untuk mengurangi jumlah informasi yang akan dilewatkan ke antara dua buah layer, interface potong-bersih (clean-cut interface).
Sebuah himpunan layer dan protokol disebut arsitektur jaringan. Sebuah arsitektur harus terdiri dari informasi yang cukup untuk memungkinkan suatu implementasi menulis suatu program atau membentuk perangkat keras bagi setiap layernya, sehingga jaringan dapat mentaati sepenuhnya protokol yang cocok.Daftar protokol yang digunakan oleh suatu sistem, satu protokol perlayar disebut protocol stack.
Masalah – masalah disain layer
- Setiap layer memerlukan mekanisme pengidentifikasian pengirim dan penerima. Karena sebuah jaringan melibatkan komputer dalam jumlah banyak, ini berarti diperlukan proses tertentu pada sebuah mesin untuk menentukan dengan siapa proses itu akan berbicara. Sebagai akibat dari tempat tujuan yang banyak, diperlukan bermacam-macam bentuk pengalamatan supaya dapat mencapai tempat tujuan tertentu.
- Keputusan desain berhubungan dengan peraturan transfer data. Sebagian sistem, data hanya bergerak dalam satu arah (simplex communication), sebagian bergerak pada kedua arahnya, tapi tidak bisa secara simultan (half-duplex communication), sebagian data berpindah pada kedua arahnya pada saat yang sama (full-duplex communication). Protokol harus dapat mementukan dengan berapa logical channel jaringan yang bersangkutan akan berhubungan, dan juga jenis prioritasnya. Umumnya jaringan memiliki sedikitnya dua buah logical channel untuk setiap koneksinya.Satu untuk keperluan data yang biasa, dan satu channel lainnya untuk data yang penting.
- Pengendalian error merupakan masalah yang penting yang disebabkan tidak sempurnanya sirkuit komunikasi fisik. Terdapat banyak kode-kode deteksi error dan koreksi error. Kedua pihak yang berkomunikasi harus mencapai kesepakatan tentang yang mana yang akan digunakan. Selain itu, si penerima harus mempunyai berbagai cara untuk memberitahukan si pengirim bahwa data mana yang telah diterima dengan benar dan mana yang tidak. Tidak semua channel komunikasi menjaga urutan pesan yang dikirim kepadanya. Untuk mengatasi kesalahan yang mungkin terjadi pada pengurutan paket, protokol harus membuat ketentuan secara eksplisit bagi si penerima mengurutkan kembali potongan-potongan paket yang diterimanya. Cara penyelesaian yang jelas adalah dengan cara memberikan nomor pada potongan-potongan itu. Tapi cara ini masih menyimpan pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dengan potongan yang datang tidak berurutan.
- Bila pengiriman data jauh lebih cepat dibanding dengan kecepatan penerima, Sehingga melibatkan umpan balik (feedback) dari penerima ke pengirim, baik secara langsung maupun tidak langsung. Umpan balik ini berisi tentang keadaan si penerima pada saat itu. Umpan balik lainnya berisi pembatasan laju transmisi bagi pengirim.
- Ketidakmampuan semua proses untuk menerima pesan yang berukuran besar. Hal ini mengharuskan adanya mekanisme untuk keperluan pemisahan, pengiriman, dan penggabungan kembali pesan-pesan.
- Proses mengirimkan data yang terlalu kecil. Hal tersebut menyebabkan inefisiensi. Untuk mengatasinya adalah dengan cara mengga-bungkan pesan-pesan berukuran kecil itu menjadi sebuah data yang besar.
Model TCP/IP
Terdiri dari 4 layer:
1. Data link layer
2. Network layer
3. Transport layer
4. Application layer
Antar layer terdapat sebuah interface yang menentukan operasi dan layanan yang diberikan layer terbawah untuk layer diatasnya
Terdiri dari 4 layer:
1. Data link layer
2. Network layer
3. Transport layer
4. Application layer
Antar layer terdapat sebuah interface yang menentukan operasi dan layanan yang diberikan layer terbawah untuk layer diatasnya
Sebenarnya bukan bagian dari TCP/IP suite. Proses pengiriman dan penerimaan packet untuk layer ini dapat dilakukan oleh software device driver dari network card/adapter yang digunakan. Layer ini juga termasuk physical layer, yang terdiri dari komponen fisik seperti hub, repeater, kabel jaringan (UTP, fibre, coaxial), network cards, network connectors (RJ-45, BNC, dll) dan spesifikasi untuk sinyal (level voltase, frekuensi, dll)
Awalnya network layer ditujukan untuk mengirimkan packet antar host di sebuah jaringan, contoh X.25. Pengembangan ke Internetworking, dimana jalur pengiriman packet dari sumber ke tujuan melalui jaringan-jaringan lainnya (routing). Beberapa protokol bagian dari IP yaitu ICMP (menyediakan informasi dianostik untuk pengiriman packet IP), IGMP (mengelola data multicast), protokol routing seperti BGP, OSPF dan RIP
Menyediakan layanan pengiriman pesan dari ujung ke ujung yang dapat dikategorikan sebagai:
Layer ini mencakup presentation dan session layer dari model OSI, dimana layanan dari layer-layer tersebut disediakan melalui libraries. Data user yang akan dikirimkan melalui jaringan diterima melalui application layer, baru kemudian diteruskan ke layer dibawahnya, yaitu transport layer. Setiap aplikasi yang menggunakan TCP atau UDP, membutuhkan port sebagai identitas aplikasi tersebut. Contoh: port untuk HTTP adalah 80, port untuk FTP adalah 21. Port numbers (16 bit) digunakan oleh TCP atau UDP untuk membedakan setiap proses yang menggunakan layanan mereka
- Registered ports: 1024 s/d 49151 → tidak dikontrol oleh IANA tapi tidak bisa digunakan secara bebas karena sudah direserve oleh sistem komputer
- Dynamic atau private atau ephemeral (short-lived) ports: 49152 s/d 65535 → bisa digunakan user secara bebas
Model OSI layer
Dikeluarkan tahun 1978, oleh ISO (International Standard Organization), berisi sejumlah spesifikasi yang menguraikan arsitektur jaringan untuk menghubungkan peralatan yang tidak sejenis. Tahun 1984, ISO mengeluarkan revisinya yang disebut dengan OSI (Open System Interconnection) reference model. Ternyata revisi ini diakui sebagai standar internasional dan dijadikan sebagai pentunjuk dalam pengembangan jaringan. Tujuannya supaya setiap komputer/terminal yang dihubungkan ke jaringan dapat berkomunikasi dengan komputer/terminal lain yang dihubungkan menggunakan jaringan yang sama maupun berbeda. Ini disebut dengan sistem terbuka (Open System).
Konsep layer merupakan bentuk dasar yang dipakai oleh model OSI. Tiap layer dalam model OSI dianggap terdiri atas beberapa subsistem yang terdefinisi dan diklasifikasikan menurut fungsinya, masing – masing layer tersebut adalah :
Layer 7 : Layer aplikasi Layer 4 : Layer transport Layer 1 : Layer phisik
Layer 6 : Layer presesntasi Layer 3 : Layer network
Layer 5 : Layer session Layer 2 : Layer datalink
Tujuan model OSI membuat kerangka agar system atau jaringan yang mengikutinya dapat saling tukar informasi (pesan berita, paket dan alamat), sehingga tidak bergantung pada merk dan model computer atau peralatan lainnya. Tiga layer pertama merupakan antar muka antara terminal dan jaringan yang dipakai bersama, dan empat terakhir menggambarkan hubungan end to end antara perangkat lunak. Antar layer berlainan terdapat interface, sedangkan antar layer yang sama terdapat protocol. Standarisasi paling banyak berlaku pada layer yang rendah dan makin berkurang pada layer atas. Lapis aplikasi hampir tidak punya standarisasi.
Pada OSI layer, layer 1 sampai 4 disebut transfer service, karena pada layer ini pesan informasi disalurkan dari satu tempat ke tempat lain. Sedangkan layer 5 sampai 7 disebut user layer karena layer-layer ini memberikan access untuk mendapatkan data yang ada dalam jaringan. Ketujuh proses tersebut bisa dikatakan adalah proses baku saat berkomunikasi. Seperti itu juga cara model OSI bekerja.
1. PHYSICAL LAYER
Lapis fisik ini berkenaan dengan medium fisik misalnya modem, kabel, saluran transmisi dan sebagainya. Menentukan fungsi dan karakteristik mekanik maupun sinyal listrik yang diperlukan untuk membentuk, menjaga dan melepaskan sambungan fisik serta mengatur hubungan fisik antara impuls dalam jaringan. Berperan dalam hal transmisi tiap bit data antar peralatan. Lapisan ini berkomunikasi langsung dengan media jaringan misalnya kabel jaringan, maka ia bertugas mentransmit data dalam barisan pulsa yang tidak terstruktur melalui media phisik jaringan. Lapisan ini berhubungan dengan pulsa listrik, pulsa optik, frekwensi, proses mekanik, prosedur yang mengatur perilaku antarmuka terhadap media fisik jaringan. Layer ini memberikan standarisasi hubungan antar pin dari connector DTE dan DCE, ketentuan pengaktifan, menjaga dan memutuskan hubungan fisik, mendefinisikan fungsi dan prosedur dari antarmuka ke saluran fisik. Pada layer ini disepakati bentuk conncector, arti dan fungsi pin yang digunakan.
Contoh standar RS-232, RS-442, RS-449, CCITT V24 dan sebagainya.
Contoh: token ring, IEEE 802.11
Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network)
Kesimpulan:
Lapis fisik memberikan pelayanan fisikn dalam pengiriman data melalui perangkat jaringan. Memberikan antar muka diantara media dan perangkat jaringan. Menetapkan karakteristik optikal, elektrikal dan mekanikal
2. DATALINK LAYER
Lapis hubungan data ini yang mengatur hubungan antara pengirim dan penerima sedemikian rupa sehingga keduanya saling mengenal dan berhubungan. Disamping itu juga menjamin agar data atau informasi yang dikirimkan sampai di tempat tujuan dalam keadaan baik.Layer ini mendefinisikan prosedur formal bagi pengiriman dan penerimaaan bebas dari kesalahan. Tugasnya menerima data, memberikan frame, mengolah berita konfirmasi dari penerima, mengadakan error control yaitu melacak dan kadang – kadang memperbaikinyasehingga pemakai mendapatkan data yang bebas dari error. Jika data dimasukan ke layer ini terlalu besar, data akan dipecah menjadi beberapa frame.Data frame dibuat oleh layer ini, juga addressing jika peralatan menggunakan link. Disini dilakukan proses pertukaran sinyal yang telah ditentukan untuk melakukan control dalam rangka penyelenggaraan hubungan komunikasi antar terminal dan peralatan komunikasi data. Layer ini juga mengkonfirmasi diterimanya frame. Jadi layer ini menerima data mentah, membuat data frame dan mengolah konfirmasi dari penerima. Bilamana ada frame yang hilang ataupun terganggu , logika dalam layer ini akan mengatur pengiriman kembali. Protokol mengandung flag dan header agar DTE dapat mengenali awal dan akhir transmisi. Contoh protocol yang dikenal HDLC, SDLC dan lain – lain.
Contoh: Ethernet, HDLC, Aloha, IEEE 802 LAN, FDDI
Peralatan-peralatan yang dapat berkomunikasi pada suatu jaringan sering disebut dengan nodes atau station atau devices. Pada lapisan ini alamat-alamat tersebut dikenal atau diketahui dan ditambahkan pada frame yang akan dikirim ke lapis 1, dengan kata lain lapisan ini yang menjamin bahwa frame tersebut sampai ke alamat yang benar. Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah bridge dan layer-2 switch
Kesimpulan :
Lapis Datalink menetapkan prosedur untuk operasi link komunikasi, menyusun frame untuk paket dan mendeteksi dan mengoreksi kesalahan transmisi paket. Memiliki address secara fisik yang sudah di-kode-kan secara langsung ke network card pada saat pembuatan card tersebut (disebut MAC Address)
3. NETWORK LAYER
Lapis jaringan ini yang mengatur hubungan antara pengirim dan penerima. Jadi lapisan inilah yang menentukan “jalan” yang harus ditempuh oleh data atau informasi yang dikirimkan berdasarkan ketentuan atau fasilitas yang dikehendaki oleh lapisan diatasnya (lapisan pengirim). Data yang dating dari transport dikirimkan melalui jaringan yang tepat dengan melaksanakan tugas switching dan menyalurkan informaiantar pemakai, selain itu juga dapat menghubungkan dua jaringan komunikasi data. Routing dan switching yang perlu untuk membentuk jaringan fisik dilakukan disini. Layer ini mengetahui konfigurasi dari network, karakteristik dari terminal dan kecepatan terminal mengolah data. Layer ini menerima data dari kayer yang lebih tinggi dan mengantarkannya ke ujung terakhir melaui hubungan data. Layer ini mengendalikan aliran paket (komunikasi yang terdiri atas data frame yang telah didefinisikan) dan menghindari kongesti pada jaringan dengan routing data ke simpul yang dapat melakukannya ke tujuan akhir.
Layer ini memperbolehkan network nodes bersipan bebas dari kendali hubungan data sebenarnya. Ia mendefinisikan bagaimana paket disalurkan dalam jaringan. Ia juga mengatur aliran paket dan mendefinisikan bagaimana berita tentang status dikirim ke computer pada jaringan.
Menentukan prosedur pengiriman data sekuensial dengan berbagai macam ukuran, dari sumber ke tujuan, melalui satu atau beberapa jaringan, dengan tetap mempertahankan Quality of Service (QoS) yang diminta oleh transport layer
• Fungsi:
Routing: menentukan jalur pengiriman dari sumber ke tujuan, bisa statik (menggunakan tabel statik yang cocok untuk jaringan yang jarang sekali berubah) atau dinamis (menentukan jalur baru untuk setiap data yang dikirimkan)
Contoh: Internet Protocol (IP)
Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah router dan layer-3 switch
Kesimpulan:
Lapis network menetapkan bagaimana data ditransfer di antara perangkat serta merutekan paket mengikuti alamat yangunik untuk setiap perangkat. Menyajikan mekanisme flow control dan congestion control untuk mencegah penyusutan sumber daya jaringan.
Lapisan ini adalah memberikan alamat pengirim dan alamat penerima pada frame data yang dikirimkan. Meneruskan paket ke segmen / jaringan yang benar disebut dengan proses routing
4. TRANSPORT LAYER
Lapis transport. Fungsi lapis pengirim memecahkan berita dalam paket dan merakitny kembali pada tujuan, serta melakukan kendali aliran pada paket dalam hubungan transport. Lapis ini yang mengatur bagaimana data atau informasi itu akan dibawa ke tempat tujuan termasuk juga menjamin kualitas dari service pengiriman data tersebut. Lapisan inilah yang memilih fasilitas pengiriman yang bagaimana yang dikehendaki. Memberikan layanan transport kepada lapis sesi dan tingkatan diatasnya dan menggunakan mekanisme transport fisik dalam jaringan dengan system transmisi yang sebaik mungkin, karena jaringan transmisi data mempunyai karakterikstik tersendiri. Data yang sedang dipertukarkan antara dua session dikirim secara transparan. Pengiriman data dikendalikan sepenuhnya. Memberikan network management function untuk transmisi data melalu berbagai sistem jaringan misalnya titik ke titik, melalui saluruan terrestrial , paket switching, dan lain – lain, yang masing – masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Dapat melakukan multiplexing informasi sehingga dapat disalurkan melalui satu saluran. Memberikan control end to end dari data sehungga dapat diandalkan. Lapis pengirim memberikan pelayanan standar tanpa memperhatikan karakteristik jaringan. Ia juga mengatur sedemikian rupa sehingga didapatkan keadaan yang ideal. Fungsi ini dicapai dengan berkomunikasi melalui message header dan control message dengan lapis pengirim dari piranti lain.
Contoh: Transmission Control Protocol (TCP), User Datagram Protocol (UDP), Stream Control Transmission Protocol (SCTP), IP,ICMP
Kesimpulan :
Lapis transport mengelola penyampaian pesan end to end dalam jaringan, menyelenggarakan penghantaran paket yang reliabel dengan memberikan mekanisme recovery error dan flow control. Menyelenggarakan penghantaran paket connectionless oriented.
Pada lapisan ini data dibagi-bagi dalam frame atau menggabungkan kembali frame-frame tersebut. Frame-frame tersebut mempunyai kapasitas yang berbeda-beda tergantung dari teknologi jaringan yang digunakan, contohnya teknologi Ethernet membatasi framenya s/d 1500 bytes.
5. SESSION LAYER
Lapis sesi ini yang mengatur bagaimana pelaksanaan pertukaran data atau informasi dilakukan termasuk juga masalah sinkronisasi antara pengirim dan penerima. Bertanggung jawab untuk hubungan antar dua pemakai akhir, mengatur agar dua aplikasi yang hendak tukar menukar informasi dapat terjadi. Layer ini membangun hubungan antar pemakai akhir, menjaga integritas dan mengendalikan pertukaran data dengan adanya pemeriksaan password, menentukan hubungan full atau half duplex, bagaimana memulai dan mengakhiri suatu hubungan, bagaimana mengembalikan hubungan yang terputus karena gangguan. Ketentuan – ketentuan untuk suatu sesi diatur di layer ini.
Jelasnya layer ini bertugas menciptakan, menjaga dan memutuskan hubungan logic untuk, mengirimkan data antar proses aplikasi. Pemakai akhir tahu akan adanya pasangan pada session ini. Session mengendalikan dan memeriksa kelanjutan suatu dialog. Session dipertahankan selama fasa pengiriman data serta menjaga terhadap kemungkinan beberapa pemakai lain ingin mengakses proses yang sama, memberikan identifikasi yang berlaku untuk jaringan ini pada pemakai. Session dan tiap pemakai akhir diberi nama atau alamat menurut aturan (konvensi) yang berlaku. Lapisan session mengetahui identitas dari pasangan yang melakukan percakapan, juga sebagai layer manajemen yang mengorganisasikan data ke dalam struktur logis untuk sinkronisasi ke bawah
Secara singkat bahwa lapis session harus mengusahakan agar suatu session teratur dengan jalan memeriksa urutan berita kalau layer dibawahnya tidak memberi jaminan dalam hal penyampaian dan urutan. Menghubungkan berita dan tanggapan atasnya dengan cara kendali seperti misalnya nomor urut. Dan mengendalikan cara percakapan dilaksanakan yaitu aturan untuk dialog.
Kesimpulan:
Lapis sesi mengelola sesi dan dialog user juga mengontrol pembentukan dan terminasi link – link logis diantara user. Mengijinkan user-user yang menggunakan mesin yang berbeda untuk membuat dialog (session) diantara mereka. Penggunaan lapis sesi akan menyebabkan proses pertukaran data dilakukan secara bertahaptidak sekaligus
Contoh pelayanan atau protokolnya:
WINDOWS, SQL, RPC, NETBEUI, Apple Talk Session Protocol (ASP), dan Digital Network Architecture Session Control Program (DNASCP)
6. PRESENTASION LAYER
Lapis presentasi ini mendefinisikan bagaimana aplikasi dapat memasuki jaringan, mengatur supaya data yang dipertukarkan atau dikirimkan ke lapis aplikasi atau pemakai akhir bentuknya dapat dimengerti olehnya. Dengan system ini peralatan atau system yang menggunakan data format yang berlainan dapat saling berkomunikasi. Ia menafsirkan data atau karakter yang mengalir aantar proses selama suatu session. Bila dibutuhkan encryption ia akan menyediakannya. Demikian pula bila diinginkan kompresi data.
Merupakan layer penerjemah yang mengatur komposisi data. Data yang diterima dari satu simpul lain diubah ke dalam bentuk yang berlaku simpul ini sehingga dapat disajikan dengan benar.Dengan demikian pada layer ini terjadi konversi data kedalam bentuk umum yang diterapkan untuk mengirimkan data dan juga data yang diterima harus dikonversi dalam bentuk yang dapat dipakai aplikasi bersangkutan. Dengan adanya lapis presentasi karakteristik tiap pemakai akhir tidak saling mempengaruhi.
a) Secara garis besar beberapa fungsi khas jaringan yang harus dilayaninya ialah :
Penyajian data dalam sebuah pesan berita seperti konversi sandi. Kompresi dan ekspansi data, penggunaan tata letak baku untuk terminal, display maupun printer.
b) Remote file access baik tingkat record maupun seluruh file.
c) Konsep virtual terminal. Suatu terminal standar dengan karakteristik spesifik dapat didefinisikan. Pemakai akhir dapat memilih salah satu terminal standar ini. Layer ini akan mengubahnya menjadi bentuk yang sesuai dengan kebutuhan pemakai akhirnya. Terminal standar yang digunakan harus dipilih melalui protocol yang telah disetujui.
Kesimpulan:
Layer presentasi menangani perbedaan format data diantara system dissimilar. Menetapkan arsitektur independen format transfer data. Menyelenggarakan encode dan decode, encrypt dan decrypt data, kompresi dan dekompresi data.Mengatur tentang syntax dan semantics dari data yang dikirimkan. Manipulasi data seperti MIME encoding, kompresi, dan enkripsi dilakukan di layer ini
7. APPLICATION LAYER
Lapis aplikasi ini adalah layer atau lapisan paling atas. Lapis ini yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pertukaran data atau informasi antar pemakai, perangkat lunak aplikasi atau peralatan suatu sistem komputer. Sebetulnya lapisan inilah yang langsung dirasakan manfaatnya oleh pemakai komputer. Dalam pelaksanaannya mempergunakan bantuan lapisan dibawahnya untuk memungkinkan pertukaran informasi. Pada lapis aplikasi terdapat semua sumber data yang akan dikirim.
Proses aplikasi merupakan elemen dalam sistem yang melakukan pengolahan infomasi untuk pemakai tertentu akhir tersebut ditentukan tetapi tidak perlu diketahui secara terinci bagaimana cara memperolehnya. Untuk tiap aplikasi bentuknya khusus sehingga tidak ada pembakuan. Dalam keadaan ini dibutuhkan protokol yang berbeda untuk tiap macam aplikasi.
Contoh protokol aplikasi yang banyak digunakan: hypertext transfer protocol (HTTP) yang digunakan di world wide web, file transfer protocol (FTP) untuk pengiriman file antar komputer, simple mail transfer protocol (SMTP) untuk email.
Kesimpulan:
Lapis aplikasi menetapkan antar muka untuk proses transfer data dan komunikasi dalam jaringan. Memberikan layanan terstandarisasi, seperti virtual terminal, transfer file dan jobs, serta operasi. Lapisan ini menyediakan layanan aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi pada jaringan. Layanan pada lapis aplikasi ini berupa aturan-aturan yang dapat digunakan pada paket-paket program yang dirancang.
Dikeluarkan tahun 1978, oleh ISO (International Standard Organization), berisi sejumlah spesifikasi yang menguraikan arsitektur jaringan untuk menghubungkan peralatan yang tidak sejenis. Tahun 1984, ISO mengeluarkan revisinya yang disebut dengan OSI (Open System Interconnection) reference model. Ternyata revisi ini diakui sebagai standar internasional dan dijadikan sebagai pentunjuk dalam pengembangan jaringan. Tujuannya supaya setiap komputer/terminal yang dihubungkan ke jaringan dapat berkomunikasi dengan komputer/terminal lain yang dihubungkan menggunakan jaringan yang sama maupun berbeda. Ini disebut dengan sistem terbuka (Open System).
Konsep layer merupakan bentuk dasar yang dipakai oleh model OSI. Tiap layer dalam model OSI dianggap terdiri atas beberapa subsistem yang terdefinisi dan diklasifikasikan menurut fungsinya, masing – masing layer tersebut adalah :
Layer 7 : Layer aplikasi Layer 4 : Layer transport Layer 1 : Layer phisik
Layer 6 : Layer presesntasi Layer 3 : Layer network
Layer 5 : Layer session Layer 2 : Layer datalink
Tujuan model OSI membuat kerangka agar system atau jaringan yang mengikutinya dapat saling tukar informasi (pesan berita, paket dan alamat), sehingga tidak bergantung pada merk dan model computer atau peralatan lainnya. Tiga layer pertama merupakan antar muka antara terminal dan jaringan yang dipakai bersama, dan empat terakhir menggambarkan hubungan end to end antara perangkat lunak. Antar layer berlainan terdapat interface, sedangkan antar layer yang sama terdapat protocol. Standarisasi paling banyak berlaku pada layer yang rendah dan makin berkurang pada layer atas. Lapis aplikasi hampir tidak punya standarisasi.
Pada OSI layer, layer 1 sampai 4 disebut transfer service, karena pada layer ini pesan informasi disalurkan dari satu tempat ke tempat lain. Sedangkan layer 5 sampai 7 disebut user layer karena layer-layer ini memberikan access untuk mendapatkan data yang ada dalam jaringan. Ketujuh proses tersebut bisa dikatakan adalah proses baku saat berkomunikasi. Seperti itu juga cara model OSI bekerja.
1. PHYSICAL LAYER
Lapis fisik ini berkenaan dengan medium fisik misalnya modem, kabel, saluran transmisi dan sebagainya. Menentukan fungsi dan karakteristik mekanik maupun sinyal listrik yang diperlukan untuk membentuk, menjaga dan melepaskan sambungan fisik serta mengatur hubungan fisik antara impuls dalam jaringan. Berperan dalam hal transmisi tiap bit data antar peralatan. Lapisan ini berkomunikasi langsung dengan media jaringan misalnya kabel jaringan, maka ia bertugas mentransmit data dalam barisan pulsa yang tidak terstruktur melalui media phisik jaringan. Lapisan ini berhubungan dengan pulsa listrik, pulsa optik, frekwensi, proses mekanik, prosedur yang mengatur perilaku antarmuka terhadap media fisik jaringan. Layer ini memberikan standarisasi hubungan antar pin dari connector DTE dan DCE, ketentuan pengaktifan, menjaga dan memutuskan hubungan fisik, mendefinisikan fungsi dan prosedur dari antarmuka ke saluran fisik. Pada layer ini disepakati bentuk conncector, arti dan fungsi pin yang digunakan.
Contoh standar RS-232, RS-442, RS-449, CCITT V24 dan sebagainya.
Contoh: token ring, IEEE 802.11
Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network)
Kesimpulan:
Lapis fisik memberikan pelayanan fisikn dalam pengiriman data melalui perangkat jaringan. Memberikan antar muka diantara media dan perangkat jaringan. Menetapkan karakteristik optikal, elektrikal dan mekanikal
2. DATALINK LAYER
Lapis hubungan data ini yang mengatur hubungan antara pengirim dan penerima sedemikian rupa sehingga keduanya saling mengenal dan berhubungan. Disamping itu juga menjamin agar data atau informasi yang dikirimkan sampai di tempat tujuan dalam keadaan baik.Layer ini mendefinisikan prosedur formal bagi pengiriman dan penerimaaan bebas dari kesalahan. Tugasnya menerima data, memberikan frame, mengolah berita konfirmasi dari penerima, mengadakan error control yaitu melacak dan kadang – kadang memperbaikinyasehingga pemakai mendapatkan data yang bebas dari error. Jika data dimasukan ke layer ini terlalu besar, data akan dipecah menjadi beberapa frame.Data frame dibuat oleh layer ini, juga addressing jika peralatan menggunakan link. Disini dilakukan proses pertukaran sinyal yang telah ditentukan untuk melakukan control dalam rangka penyelenggaraan hubungan komunikasi antar terminal dan peralatan komunikasi data. Layer ini juga mengkonfirmasi diterimanya frame. Jadi layer ini menerima data mentah, membuat data frame dan mengolah konfirmasi dari penerima. Bilamana ada frame yang hilang ataupun terganggu , logika dalam layer ini akan mengatur pengiriman kembali. Protokol mengandung flag dan header agar DTE dapat mengenali awal dan akhir transmisi. Contoh protocol yang dikenal HDLC, SDLC dan lain – lain.
Contoh: Ethernet, HDLC, Aloha, IEEE 802 LAN, FDDI
Peralatan-peralatan yang dapat berkomunikasi pada suatu jaringan sering disebut dengan nodes atau station atau devices. Pada lapisan ini alamat-alamat tersebut dikenal atau diketahui dan ditambahkan pada frame yang akan dikirim ke lapis 1, dengan kata lain lapisan ini yang menjamin bahwa frame tersebut sampai ke alamat yang benar. Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah bridge dan layer-2 switch
Kesimpulan :
Lapis Datalink menetapkan prosedur untuk operasi link komunikasi, menyusun frame untuk paket dan mendeteksi dan mengoreksi kesalahan transmisi paket. Memiliki address secara fisik yang sudah di-kode-kan secara langsung ke network card pada saat pembuatan card tersebut (disebut MAC Address)
3. NETWORK LAYER
Lapis jaringan ini yang mengatur hubungan antara pengirim dan penerima. Jadi lapisan inilah yang menentukan “jalan” yang harus ditempuh oleh data atau informasi yang dikirimkan berdasarkan ketentuan atau fasilitas yang dikehendaki oleh lapisan diatasnya (lapisan pengirim). Data yang dating dari transport dikirimkan melalui jaringan yang tepat dengan melaksanakan tugas switching dan menyalurkan informaiantar pemakai, selain itu juga dapat menghubungkan dua jaringan komunikasi data. Routing dan switching yang perlu untuk membentuk jaringan fisik dilakukan disini. Layer ini mengetahui konfigurasi dari network, karakteristik dari terminal dan kecepatan terminal mengolah data. Layer ini menerima data dari kayer yang lebih tinggi dan mengantarkannya ke ujung terakhir melaui hubungan data. Layer ini mengendalikan aliran paket (komunikasi yang terdiri atas data frame yang telah didefinisikan) dan menghindari kongesti pada jaringan dengan routing data ke simpul yang dapat melakukannya ke tujuan akhir.
Layer ini memperbolehkan network nodes bersipan bebas dari kendali hubungan data sebenarnya. Ia mendefinisikan bagaimana paket disalurkan dalam jaringan. Ia juga mengatur aliran paket dan mendefinisikan bagaimana berita tentang status dikirim ke computer pada jaringan.
Menentukan prosedur pengiriman data sekuensial dengan berbagai macam ukuran, dari sumber ke tujuan, melalui satu atau beberapa jaringan, dengan tetap mempertahankan Quality of Service (QoS) yang diminta oleh transport layer
• Fungsi:
Routing: menentukan jalur pengiriman dari sumber ke tujuan, bisa statik (menggunakan tabel statik yang cocok untuk jaringan yang jarang sekali berubah) atau dinamis (menentukan jalur baru untuk setiap data yang dikirimkan)
Contoh: Internet Protocol (IP)
Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah router dan layer-3 switch
Kesimpulan:
Lapis network menetapkan bagaimana data ditransfer di antara perangkat serta merutekan paket mengikuti alamat yangunik untuk setiap perangkat. Menyajikan mekanisme flow control dan congestion control untuk mencegah penyusutan sumber daya jaringan.
Lapisan ini adalah memberikan alamat pengirim dan alamat penerima pada frame data yang dikirimkan. Meneruskan paket ke segmen / jaringan yang benar disebut dengan proses routing
4. TRANSPORT LAYER
Lapis transport. Fungsi lapis pengirim memecahkan berita dalam paket dan merakitny kembali pada tujuan, serta melakukan kendali aliran pada paket dalam hubungan transport. Lapis ini yang mengatur bagaimana data atau informasi itu akan dibawa ke tempat tujuan termasuk juga menjamin kualitas dari service pengiriman data tersebut. Lapisan inilah yang memilih fasilitas pengiriman yang bagaimana yang dikehendaki. Memberikan layanan transport kepada lapis sesi dan tingkatan diatasnya dan menggunakan mekanisme transport fisik dalam jaringan dengan system transmisi yang sebaik mungkin, karena jaringan transmisi data mempunyai karakterikstik tersendiri. Data yang sedang dipertukarkan antara dua session dikirim secara transparan. Pengiriman data dikendalikan sepenuhnya. Memberikan network management function untuk transmisi data melalu berbagai sistem jaringan misalnya titik ke titik, melalui saluruan terrestrial , paket switching, dan lain – lain, yang masing – masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Dapat melakukan multiplexing informasi sehingga dapat disalurkan melalui satu saluran. Memberikan control end to end dari data sehungga dapat diandalkan. Lapis pengirim memberikan pelayanan standar tanpa memperhatikan karakteristik jaringan. Ia juga mengatur sedemikian rupa sehingga didapatkan keadaan yang ideal. Fungsi ini dicapai dengan berkomunikasi melalui message header dan control message dengan lapis pengirim dari piranti lain.
Contoh: Transmission Control Protocol (TCP), User Datagram Protocol (UDP), Stream Control Transmission Protocol (SCTP), IP,ICMP
Kesimpulan :
Lapis transport mengelola penyampaian pesan end to end dalam jaringan, menyelenggarakan penghantaran paket yang reliabel dengan memberikan mekanisme recovery error dan flow control. Menyelenggarakan penghantaran paket connectionless oriented.
Pada lapisan ini data dibagi-bagi dalam frame atau menggabungkan kembali frame-frame tersebut. Frame-frame tersebut mempunyai kapasitas yang berbeda-beda tergantung dari teknologi jaringan yang digunakan, contohnya teknologi Ethernet membatasi framenya s/d 1500 bytes.
5. SESSION LAYER
Lapis sesi ini yang mengatur bagaimana pelaksanaan pertukaran data atau informasi dilakukan termasuk juga masalah sinkronisasi antara pengirim dan penerima. Bertanggung jawab untuk hubungan antar dua pemakai akhir, mengatur agar dua aplikasi yang hendak tukar menukar informasi dapat terjadi. Layer ini membangun hubungan antar pemakai akhir, menjaga integritas dan mengendalikan pertukaran data dengan adanya pemeriksaan password, menentukan hubungan full atau half duplex, bagaimana memulai dan mengakhiri suatu hubungan, bagaimana mengembalikan hubungan yang terputus karena gangguan. Ketentuan – ketentuan untuk suatu sesi diatur di layer ini.
Jelasnya layer ini bertugas menciptakan, menjaga dan memutuskan hubungan logic untuk, mengirimkan data antar proses aplikasi. Pemakai akhir tahu akan adanya pasangan pada session ini. Session mengendalikan dan memeriksa kelanjutan suatu dialog. Session dipertahankan selama fasa pengiriman data serta menjaga terhadap kemungkinan beberapa pemakai lain ingin mengakses proses yang sama, memberikan identifikasi yang berlaku untuk jaringan ini pada pemakai. Session dan tiap pemakai akhir diberi nama atau alamat menurut aturan (konvensi) yang berlaku. Lapisan session mengetahui identitas dari pasangan yang melakukan percakapan, juga sebagai layer manajemen yang mengorganisasikan data ke dalam struktur logis untuk sinkronisasi ke bawah
Secara singkat bahwa lapis session harus mengusahakan agar suatu session teratur dengan jalan memeriksa urutan berita kalau layer dibawahnya tidak memberi jaminan dalam hal penyampaian dan urutan. Menghubungkan berita dan tanggapan atasnya dengan cara kendali seperti misalnya nomor urut. Dan mengendalikan cara percakapan dilaksanakan yaitu aturan untuk dialog.
Kesimpulan:
Lapis sesi mengelola sesi dan dialog user juga mengontrol pembentukan dan terminasi link – link logis diantara user. Mengijinkan user-user yang menggunakan mesin yang berbeda untuk membuat dialog (session) diantara mereka. Penggunaan lapis sesi akan menyebabkan proses pertukaran data dilakukan secara bertahaptidak sekaligus
Contoh pelayanan atau protokolnya:
WINDOWS, SQL, RPC, NETBEUI, Apple Talk Session Protocol (ASP), dan Digital Network Architecture Session Control Program (DNASCP)
6. PRESENTASION LAYER
Lapis presentasi ini mendefinisikan bagaimana aplikasi dapat memasuki jaringan, mengatur supaya data yang dipertukarkan atau dikirimkan ke lapis aplikasi atau pemakai akhir bentuknya dapat dimengerti olehnya. Dengan system ini peralatan atau system yang menggunakan data format yang berlainan dapat saling berkomunikasi. Ia menafsirkan data atau karakter yang mengalir aantar proses selama suatu session. Bila dibutuhkan encryption ia akan menyediakannya. Demikian pula bila diinginkan kompresi data.
Merupakan layer penerjemah yang mengatur komposisi data. Data yang diterima dari satu simpul lain diubah ke dalam bentuk yang berlaku simpul ini sehingga dapat disajikan dengan benar.Dengan demikian pada layer ini terjadi konversi data kedalam bentuk umum yang diterapkan untuk mengirimkan data dan juga data yang diterima harus dikonversi dalam bentuk yang dapat dipakai aplikasi bersangkutan. Dengan adanya lapis presentasi karakteristik tiap pemakai akhir tidak saling mempengaruhi.
a) Secara garis besar beberapa fungsi khas jaringan yang harus dilayaninya ialah :
Penyajian data dalam sebuah pesan berita seperti konversi sandi. Kompresi dan ekspansi data, penggunaan tata letak baku untuk terminal, display maupun printer.
b) Remote file access baik tingkat record maupun seluruh file.
c) Konsep virtual terminal. Suatu terminal standar dengan karakteristik spesifik dapat didefinisikan. Pemakai akhir dapat memilih salah satu terminal standar ini. Layer ini akan mengubahnya menjadi bentuk yang sesuai dengan kebutuhan pemakai akhirnya. Terminal standar yang digunakan harus dipilih melalui protocol yang telah disetujui.
Kesimpulan:
Layer presentasi menangani perbedaan format data diantara system dissimilar. Menetapkan arsitektur independen format transfer data. Menyelenggarakan encode dan decode, encrypt dan decrypt data, kompresi dan dekompresi data.Mengatur tentang syntax dan semantics dari data yang dikirimkan. Manipulasi data seperti MIME encoding, kompresi, dan enkripsi dilakukan di layer ini
7. APPLICATION LAYER
Lapis aplikasi ini adalah layer atau lapisan paling atas. Lapis ini yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pertukaran data atau informasi antar pemakai, perangkat lunak aplikasi atau peralatan suatu sistem komputer. Sebetulnya lapisan inilah yang langsung dirasakan manfaatnya oleh pemakai komputer. Dalam pelaksanaannya mempergunakan bantuan lapisan dibawahnya untuk memungkinkan pertukaran informasi. Pada lapis aplikasi terdapat semua sumber data yang akan dikirim.
Proses aplikasi merupakan elemen dalam sistem yang melakukan pengolahan infomasi untuk pemakai tertentu akhir tersebut ditentukan tetapi tidak perlu diketahui secara terinci bagaimana cara memperolehnya. Untuk tiap aplikasi bentuknya khusus sehingga tidak ada pembakuan. Dalam keadaan ini dibutuhkan protokol yang berbeda untuk tiap macam aplikasi.
Contoh protokol aplikasi yang banyak digunakan: hypertext transfer protocol (HTTP) yang digunakan di world wide web, file transfer protocol (FTP) untuk pengiriman file antar komputer, simple mail transfer protocol (SMTP) untuk email.
Kesimpulan:
Lapis aplikasi menetapkan antar muka untuk proses transfer data dan komunikasi dalam jaringan. Memberikan layanan terstandarisasi, seperti virtual terminal, transfer file dan jobs, serta operasi. Lapisan ini menyediakan layanan aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi pada jaringan. Layanan pada lapis aplikasi ini berupa aturan-aturan yang dapat digunakan pada paket-paket program yang dirancang.
0 comments:
Posting Komentar